Laman

Kamis, 22 April 2010

Glory of LOve

Tonight it's very clear
As we're both lying here
There's so many things i wanna say
I will always love you
I would never leave you alone
Sometimes I just forget
Say things I might regret
It breaks my heart to see you cryin'
I don't wanna lose you
I could never make it alone

I am the man who would fight for your honor
I'll be the hero you're dreamin' of
We'll live forever
Knowing together that we
Did it all for the glory of love

You keep me standing tall
You helped me through it all
I'm always strong when you're beside me
I have always needed you
I could never make it alone

I am the man who will fight for your honor
I'll be the hero you been dreamin' of
We'll live forever
Knowing together that we
Did it all for the glory of love

LIke a knight in shining armor
From a long time ago
Just the time I'd save the day
Take you to my castle far away

I am the man who would fight for your honor
I'll be the hero that you're dreamin' of
Gonna live forever
Knowing together that we
Did it all for the Glory of Love

We'll live forever
Knowing together that we
Did it all for the Glory of Love

We did it all for love...

Jumat, 16 April 2010

YANG TIDAK BISA DIUCAPKAN OLEH AYAH

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya..
Lalu bagaimana dengan Papa?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya" ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut.
Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama....
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa"

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Papa telah menyelesaikan tugasnya....

Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.

Tulisan ini aku dedikasikan kepada teman-teman wanita ku yang cantik, yang kini sudah berubah menjadi wanita dewasa serta ANGGUN, dan juga untuk teman-teman pria ku yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !

Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Romo / Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

Kamis, 08 April 2010

BIOGRAFIKU

BIOGRAFIKU

Aku adalah seorang anak yang dilahirkan di Denpasar dan dibesarkan di provinsi Timor timur (Dili). Aku anak ke 2 dari 4 bersaudara, kakakku bernama Martha Yunita, Alumni Universitas Indonesia, anak yang ke 3 bernama Oktavianus Andreas Dao sekarang duduk di bangku SMU kelas 2 dia mengambil jurusan Arsitektur sekolah kejuruan ( STM) dan yang ke 4 bernama Margaretha Yuniari, sekarang duduk di bangku SMP kelas 3. Tempat lahir kami berbeda- beda, aku dan kakak dilahirkan di Denpasar dan kedua adikku dilahirkan di Timor – timur Dilli. Di timur – timur kami tinggal di Becora Asrama Kodim Tentara, Kami semua dibesarkan di Dili. Sejak kecil aku dikenal sebagai anak yang cengeng, dibandingakan dari kakak dan kedua adikku.Di kompleksku aku mempunyai banyak teman, dan disaat aku Berusia 4 tahun aku TK nama TK ST. Theresia, kakakku duduk dibangku SD kelas 3 dan kedua adekku Andre dan Ririn masih kecil mereka belum bersekolah. Aku ke sekolah selalu di antar dan di jemput oleh mobil sekolah khusus untuk anak TK St. Theresia,aku dan kakaku sangat berbeda sifatnya sejak kecil aku dikenal sebagai anak yang sangat cengeng, tidak bisa diajak kompromi oleh siapapun kecuali Mama, sedangkan kakakku Nona, dia dikenal sebagai anak yang pemberani, pintar, tidak cengeng tidak bergantung pada siapa pun, begitu pun juga di sekolah dia selalu mendapat rangking kelas, dia lebih mempunyai banyak teman dibandingkan aku. Permainan yang disukai saya sejak kecil adalah bermain tapak, lompat tali , gambar Wayang dan sebagainya. Memasuki SD tahun 1995 aku berusia 7 tahun, di sekolah aku selalu mendapat rangking masuk 5 besar. Masa kecilku aku disukai oleh kakak – kakak yang tinggal di rumah, sangat begitu banyak yang tinggal di rumah, anak dari keluarga Bapak. Di Dilli mereka mencari kerja, ada yang kuliah dan ada yang masih sekolah, di rumah mereka menjaga adekku dan membantu Mama. Memasuki SMP tahun 2001 aku berusia 13 tahun. Sejak terjadinya perpecahan dan kacau balo yang dahsyat kami beranjak pindah dari kota tersebut yakni kota Dili dan kami sekeluarga pindah ke daerah asal kami yakni Flores – Nusa Tenggara Timur. Kami berasal dari Flores ( Nangaroro), Orang Tuaku berasal dari Nangaroro, Bapakku bernama : Marselinus Minggu , Mama bernama : Maria Fatima Ri’a. Pekerjaan Bapak yakni TNI – AD, Mama : Ibu rumah tangga.
Sejak terjadinya perpecahan dan kacau balo kami beranjak pindah ke Kupang, karena dengan kehidupan di kupang yang begitu susah dengan keadaan lingkungan yang kurang mendukung, kami sekeluarga memutuskan untuk tinggal di Flores,dan menetap disana. Dan melanjutkan sekolah disana,tempat asal kedua orang tuaku adalah Nangaroro. Disana kami tinggal selama 2 tahun ,alasan pindah karena orang tua pindah tugas dan kami melanjutkan sekolah kami sampai selesai.Saat menjalani pendidikan SMA, saya bersekolah diluar dari rumah, saya ber sekolah di Ende SMA NEGERI 1 ENDE dan disana saya tinggal di asrama Susteran nama asrama Maria Virgo. Tata tertib yang berlaku di asramaku sangat ketat, peraturan yang bagus dengan ini dapat melatih diri saya, untuk disiplin, hidup penuh dengan waktu, Biaya asrama dikenakan sebesar Rp. 1.200.000 ditambah beras 100 kg, ini untuk setahun. Walupun mahal tapi saya puas dengan semuanya karena fasilitasnya lengkap dan beberapa aturan yang ketat, disini saya bisa melatih diri untuk hidup mandiri. Sebelum mendaftar diri menjadi anak SMA NEGERI 1 ENDE, dengan syarat yang ditetapkan ya kni kami harus mengikuti Seleksi Nilai untuk Siswa- siwi yang berada di luar daerah, standar nilai yang diterapkan harus diatas rata – rata 7,5 dan bagi siswa –siswi yang berada di daerah tersebut rata – rata nilai 6,5 keatas, saya termasuk siswi golongan luar daerah jadi harus memenuhi criteria tersebut. Dengan nilai yang baik dan memuaskan akhirnya saya diterima di sekolah tersebut dan menjadi murid Sma Negeri 1 ENde. Saya bangga dengan apa yang telah saya perjuangkan sehingga saya dapat diterima di sekolah tersebut, karena dari peserta yang sudah terdaftar yang berasal dari luar daerah sekitar dua ratusan lebih, yang terpilih 28 orang, sedangkan untuk mereka yang berada dalam daerah tersebut dibutuhkan lebih banyak dibandingkan di luar daerah,dari penyeleksian tersebut murid yang diterima kurang lebih enam ratusan. Sma Negeri 1 merupakan salah satu sekolah favorit, khusus di kota Ende, masih banyak juga sekolah yang terbaik yang dikenal di mata orang yakni Sma Syuradikara, Sma Ndao dan STM. Saya bangga karena dari sekian banyak yang mendaftar saya termasuk salah satunya.
Masa Orientasi Siswa yang dikenal MOS berlangsung selama 3 hari, selama masa orientasi berlangsung kami diberi tugas untuk membuat suatu Data kecil yang didalamnya berisi tentang identitas guru, seperti ungkapan mengatakan tak kenal maka tak sayang. Setelah masa orientasi berakhir, tibalah saat untuk pembagian kelas X yakni kelas 1. Kelas X dibagi menjadi 8 kelas yang terdiri dari kelas X1, X2,………. X8.
Pembagian kelas berlangsung, saya berada dalam kelas X4 yang terdiri dari beberapa siswa tepatnya sekelas 45 orang. Pembagian kelas ini dibagi menurut prestasi dalam hal nilai. Saya merasa terasing karena sebagian dari kelas saya, mayoritas anak dalam daerah. Dalam hal ini berarti adanya rasa kurang percaya diri bahwa sebenarnya saya bisa, prinsipku adalah mengapa orang lain bisa, anda tidak bisa semuanya itu membutuhkan proses, dimana ada kemauan pasti ada jalan. Selain itu dengan situasi yang baru saya harus mebutuhkan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi. Waktu demi watu berjalan, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, akhirnya saya duduk di bangku SMA kelas XI, saya mengambil jurusan IPS dengan ketentuan pembagian kelasnya menurut Prestasi yang anda raih. Saya mendapat kelas XI IPS 2, disitu saya berperan sebagai sekretaris kelas. Kesulitan yang saya hadapi selama saya duduk di kelas XII adalah mata pelajaran bahasa inggris yang saya peroleh, kurang memuaskan selalu mendapat nilai 7 ke bawah, itu pun jarang saya memperoleh nilai yang memuaskan untuk mata pelajaran ini, karena dengan adanya salah satu nilai buruk bisa berpengaruh dengan nilai lainnya, semester 1 nilai yang saya peroleh lebih kecil dibandingkan kelas X, sangat menurun Dratis. Semester 1 kelas XII saya tidak memperoleh rengking, itu disebabkan juga dengan mata pelajaran lain yang saya peroleh kecil, diakibatkan karena kurang belajar. Saya nyesal karena waktu belajar saya banyak sedangkan nilai yang saya peroleh kurang memuaskan. Waktu belajar banyak karena waktu yang tersedia sangat begitu banyak, ini tergantung dari pribadi masing – masing yang mengaturnya. Dengan ini menjadi pelajaran dan motivasi bagi saya,agar bisa meningkatkan nilai saya di semester depan. Semester ini saya mengalami peningkatan nilai dibandingkan semester lalu, nilai saya memuaskan dibandingkan dengan smester 1, karena saya berpegang pada prinsip saya, akhirnya semuanya berjalan dengan lancar, dimana ada kemauan disitu ada jalan. pengalaman buruk yang saya hadapi selama saya kelas XII khususnya di asrama, saya mendapat teguran dari Suster Kepala karena saya membuat kesalahan yakni saya bersama teman saya melawan suster yang disebabkan karena saya mempunyai pacar, dengan adanya pacar saya selalu keluar asrama dengan membohongi suster, sering pulang terlambat, karena hal itulah yang membuat saya dibenci oleh suster. Tidak seperti biasanya, yang biasanya Noni menjadi anak kepercayaan suster,dan sebaliknya. Itu disebabkan karena Lingkungan, pergaulan yang tidak sehat, seperti orang mengatakan jika kamu berteman sama anak jahat, kamu akan menjadi jahat, tingkah laku yang dulunya Noni dikenal sebagai anak pendiam sekarang berubah total, itu disebabkan karena pergaulan.
Disini saya mengalami banyak masalah, nilai saya jatuh karena kurang belajar, waktu digunakan untuk berhura – hura, saya mengalaminya persoalan ini saat saya duduk di bangku SMU kelas XII. Akhirnya semuanya berubah, sejak saya duduk dibangku SMU kelas XII saya mengalami perubahan sikap, bukan seperti dulunya, karena saya tahu saya sekarang sudah kelas 3 SMU jadi saya harus rajin belajar, karena sebentar lagi saya akan mengikuti menghadapi UJian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah. UJian sudah di depan mata, sebentar lagi kami akan menghadapi ujian, sekolah mengadakan untuk Belajar tambahan yakni belajar sore, bukan Cuma itu kami berniat untuk belajar kelompok, membentuk kelompok belajar. Kegiatan belajar sore diadakan setiap hari kecuali hari sabtu libur, begitu pun juga dengan belajar kelompok diadakan setiap hari kecuali hari Sabtu libur.
Hari ujian berlangsung, ujian sudah di depan mata untuk menghadapi ujian, hari pertama ujian adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari ketiga adalah mata pelajaran Akuntansi Ekonomi. selama ujian saya merasa kesulitan khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, selain itu mata pelajaran itu,saya yakin saya bisa mengerjakan dengan baik dan memperoleh nilai yang memuaskan. Hari ujian berakhir, setelah selesai ujian kami liburan selama 1 bulan. Awal masuk liburan adalah hari dimana kami mendengarkan hasil ujian kami. Pengumuman berlangsung, saya masuk dalam 10 besar. Nilai yang saya peroleh memuaskan, untuk mata pelajaran Bahasa I ndonesia, saya memperoleh nilai 8,20, Akuntansi Ekonomi 7,15 dan Bahasa inggris saya mendapat nilai 6,00 Bahasa inggris merupakan mata pelajaran yang saya takuti selama ujian, walaupun nilai yang saya peroleh khususnya untuk bahasa inggris saya mendapat nilai 6,00 itu sudah sangat berarti bagi saya, karena standar nilai untuk semua mata pelajaran adalah 5,28. Akhirnya saya lulus dengan nilai yang baik ,tidak sia – sia dengan apa yang saya perjuangkan selama ini, hasilnya sudah saya petik dan memperoleh nilai yang memuaskan. Saya turut bangga dengan perjuangan saya selama ini, Orang tuaku pun ikut bangga, karena anaknya berhasil , juga dengan kakakku.Pengumuman pun masih berlangsung, untuk jurusan IPA yang tidak lulus sebanyak 2 orang , jurusan Bahasa 5 orang, dan jurusan IPS 21 orang, sekolah kami mengalami kemajuan karena persentase sekolah untuk angkatan kami menjulang tinggi, dibandingkan tahun sebelumnya jatuh Dratis. karena tahun sebelumnya., persentase sangat kecil,hamper – hamper Kepala Sekolah mau diturunkan jabatannya, menjadi guru biasa, pegawai biasa, hal ini diisebabkan karena merosotnya nilai yang diperoleh anak – anak, karena tidak biasanya SMA Negeri 1 Ende mengalami kemerosotan, hal yang biasanya Sma Negeri 1 selalu berada diatas dan bersaing sama sekolah lainnya, Syuradikara, SMK Frateran ndao, STM, dan sekolah lainnya
Dengan meningkatnya lagi persentase kelulusan nama baik Sma Negeri 1 masih berada dimata masyarakat, berkat kemajuan yang kami peroleh untuk angkatan 2007.
Setelah lulus SMA, saya berniat untuk melanjutkan pendidikan saya lagi, kuliah. Orang tuaku menyarankan untuk kuliah mengambil jurusan perpajakan, karena salah satu keinginan orang tuaku adalah melihat anaknya berhasil, itu sudah membuat orang tuaku bangga, Cuma dengan hal itu, jadi saya harus sekolah dengan sungguh – sungguh demi masa depanku, orang tuaku dan keluarga. Prinsip saya adalah saya harus membahagiakan kedua orang tuaku dengan cara belajar sungguh – sungguh dan berhasil, itu kunci utama. Dengan susah payah kedua orang tuaku masih memberikan kesempatan untuk kuliah, selagi masih ada kesempatan pergunakan baik – baik. Akhirnya saya berencana untuk kuliah di Jakarta, Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan perpajakan, Saya berangkat ke Jakarta sendiri, dari rumah ke bandara saya diantar oleh kedua orang tuaku, dari bandara ke Jakarta saya berangkat brsama teman dekat bapakku, yang bernama Om Alan. Dari te mpatku kami bersama – sama menuju bandara, dengan route yang berbeda – beda.Om Alan tujuannya ke malang dan saya ke Jakarta. Saya sama sekali tidak merasa takut, jalan sendiri karena saya sudah terbiasa dengan hal itu, asalkan ada teman jalan. Om yang bersama saya adalah teman dekat Bapakku, aku dititipkan oleh orang tuaku untuk berangkat ke Jakarta bersama – sama dengan dia, tapi kami beda jurusan, om alan ke malang dan saya ke Jakarta. Dari Bandara tujuan kami ke malang, tibalah kami di tempat om alan di malang, kami Star dari bandara ende jam 18.30 tiba di malang pukul 20.30, lama perjalanan dari Flores ke Malang 2 jam.setibanya di malang kami segerombolan, ternyata ada banyak temanku yang kuliahnya di malang. Karena tibanya malam, perjalanan menuju Jakarta ditunda karena kemalaman. Di malang saya nginap semalam, di tempat temanku,sedangkan om alan balik ke rumahnya. Star dari malang menuju Jakarta pukul 05.30, perjalanan dari tempat temanku, cukup jauh menuju bandara. Dengan keadaan saya yang tidak tau menau dengan situasi, saya ditemani oleh om alan menuju bandara. Setibanya di bandara saya masih membeli tiket dengan keadaan tergesa - gesa, harga tiketnya sebesar Rp. 450 rbu. Star dari bandara menuju Jakarta pukul 06.00 tiba di Jakarta pukul 07.00 , lama perjalanan 1 jam. Di Jakarta saya di jemput oleh kakak yang berkuliah di Jakarta Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu keperawatan. Sesampainya di bandara saya menelpon Mama untuk memberitahukan bahwa saya sudah tiba di Jakarta,disana saya masih menunggu lama, karena terjadinya kemacetan dalam perjalanan., di bandara saya sejam lamanya, sambil menunggu kejemputan dari kakak.
Dengan rasa panic dan ketakutan saya selalu berdoa dalam hati agar saya dilindungi. Dari jauh aku sudah melihat bayangan kakakku, ternyata dia sudah tiba di bandara, aku pun ikut senang melihat kakak datang tapi yang membuat saya kaget adalah badan kakakku turun jauh, menjadi kurus tidak seperti dulu yang badannya Stabil gemuk. Di bandara kami masih menunggu lama, menunggu lamanya Bus menuju Depok sambil menunggu kedatangan bus saya menceritakan kepada kakak tentang keadaan di rumah, begitu pun sebaliknya. Bus telah tiba, kami pun menaikinya menuju kota depok hatiku aman karena sudah tiba di tempat tujuan dan sekarang sekarang saya bersama kakak. Dalam bus, mama menelpon kakak , menanyakan apakah Noni bersama kakak. Dalam perjalanan menuju Depok, aku bersama kakakku menceritakan gimana keadaan di rumah, baik – baik saja. Sesampainya di pasar minggu, bertukar Bus kami menumpang Angkot yang jurusannya ke Depok. Sesampainya di rumah Kosan, saya langsung makan dan beristirahat karena capek dalam perjalanan bukan Cuma itu saja perutku juga kurang mendukung, lapar bwanget. Di Depok aku dan kakakku tinggal di asrama St. Rossa. Tujuan saya datang kesini adalah kuliah dengan mengambil jurusan perpajakan, Pendaftaran dibuka, Akhirnya saya mendaftar kuliah di Universitas Indonesia, mengambil jurusan Perpajakan. Setelah daftar saya mengisi formulir yang diberikan dari UI, dan menyerahkannya kembali besok. Selang beberapa minggu , saya mengikuti ujian tes masuk yang diselenggarakan pada bulan juli, jumlah soal yang diberikan 50 nomor, dengan persyaratan salah satu jawaban salah, dikurang satu nilainya. Saya tidak begitu yakin bahwa saya masuk di Universitas Indonesia, karena dalam ujian tulis soal yang dapat saya kerjakan kurang lebih 25 nomor. Pengumuman tes berlangsung, dengan melihat namanya masing – masing di internet online. Kekhawatiranku terjadi karena pada saat ujian soal yang dapat saya kerjakan,cuma sedikit kurang lebih 25 nomor, apakah soalnya yang sulit, apakah karena dari saya sendiri yang tidak bisa mengerjakan karena tidak belajar. Akhirnya dugaan saya benar saya tidak lulus ujian, semuanya sia – sia, saya tidak lulus, kedua orang tuaku dan kakakku memberikan kekuatan kepadaku agar jangan putus asa, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kamu harus terus berjuang untuk menggapai cita –citamu. Jalan hidup kita Tuhan yang mengatur dan menentukan ,jadi jangan putus asa kamu harus berjuang untuk menggapai cita – citamu. Berjuanglah terus Noni, itu menjadi motivasi dan pelajaran bagi kamu agar kamu selalu berusaha dan berjuang, selagi masih ada kesempatan, pergunakanlah kesempatan itu dengan baik – baik, waktu adalah uang.
Dengan kekuatan yang diberikan dan nasehat dari orang tuaku dan kakak, saya masih semangat untuk mengikuti tes lagi yakni di Poleteknik Jakarta dengan mengambil jurusan yang sama yakni jurusan Perpajakan. Dengan petuah yang diberikan membuat saya menjadi semangat lagi untuk mengikuti ujian tertulis di Universitas Poleteknik Jakarta. Ujian berlangsung, soal yang diberikan sebanyak 100, dengan waktu yang diberikan selama 120 menit. dengan persyaratan jika jawabannya salah, nilainya akan berkurang. Selang dua minggu pengumuman hasil tesnya akan berlangsung dengan waktu yang singkat, tibalah waktunya untuk mendengarkan hasil tes, ternyata saya tidak lulus lagi, saya sangat kecewa kenapa tiap kali saya selalu gagal, dalam hati kecilku bertanya, tapi saya masih berpegang pada prinsip saya mengapa orang lain bisa saya tidak bisa, semuanya membutuhkan proses. Jadi harus semangat…Dalam hatiku kecilku mengapa ya, saya selalu Gagal saya sangat stress karena setiap perjuangan saya selalu gagal, tapi saya diberi kekuatan dari semua orang yang menyayangi saya. Akhirnya tahun ini saya harus berhenti dulu dan saya merencanakan untuk pulang ke rumah di Flores, Nusa Tenggara Timur. Dari Jakarta menuju ke kupang, saya transit di kupang terus dari kupang transit di bali. Saya berencana untuk libur di bali alasannya untuk menenangkan pikiranku jangan terlalu terbawa dengan keadaan stres, di bali saya berlibur di rumah bapak besarku di jalan sudirman samping Gereja Emanuel, lama liburan selama 2 minggu, saya berlibur di bali. Karena bosan dengan keadaan di rumah, jenuh diam di rumah saya pergi bejalan – jalan pesiar di kota bali. Bukan Cuma itu, di bali saya mengikuti privat renang, selama dua minggu. Tujuan saya belajar renang adalah karena saya berniat untuk mengikuti tes polwan . sudah dua minggu akhirnya saya pulang ke rumah juga karena saya sudah kangen sama orang tuaku, adek – adekku dan juga keluarga. Dari bali menuju bandara saya diantar oleh kakak saya yang bernama kak Arnold, dia kerjanya di bandara. Sekarang dia sudah mempunyai istri sudah berumah tangga, dari bali aku berangkat sendiri menuju Flores - Mbay - Danga – Nagekeo . sesampainya di rumah aku sangat senang karena sekarang saya sudah berada di rumah dan bersama keluargaku di rumah. Aku menceritakan semua kejadian pengalaman yang terjadi di Jakarta, menceritakan kakak gimana keadaannya dan menanyakan apakah kakak Nona masih seperti dulu. Adekku juga ikut senang karena melihat kakaknya datang, walaupun mereka tau saya tidak lulus dalam mengikuti tes, tapi adekku masih bisa memberikan Support kepada saya untuk tetap semangat kakak. Niat pulang karena saya pingin mengikuti tes polwan, Dari kecil aku bercita – cita ingin menjadi Polwan, itu keinginan dan cita – citaku dari kecil. Orang tuaku pun mendukung saya untuk mengikuti tes polwan, dan keluargaku juga mendukung untuk mengikuti tes polwan. Karena dengan dukungan yang kuat dari Bapak dan Mama, saya menjadi semangat, Bapa sangat rajin mengajarku untuk rajin olahraga, kamu harus berlatih dari sekarang dan rajin bangun pagi untuk berlari – lari kecil bersama Bapa dan Adekku yang bungsu. Kami Star dari rumah pagi – pagi dari jam 04. 30 setelah lari pagi Bapa mengajarku untuk berlatih Pus Up, lari angka delapan, Sit Up dan olahraga jenis lainnya. Setiap hari, setiap pagi saya selalu olahraga, berlari – lari kecil. Orang tuaku sangat mendukung untuk mengikuti tes polwan, karena mereka ingin melihat anaknya berhasil.
Pada bulan oktober , awal oktober saya ke kupang tujuan saya ke kupang karena saya mengikuti tes polwan lewat kupang, istilahnya di kupang lebih gampang untuk mengikuti tes dibandingkan di daerah saya. Di kupang saya tinggal di tante saya, jalan oebobo belakang hotel charvita. Jarak kapolda dari rumah tante saya dekat, oleh karena itu saya memilih tinggal di tempat tante saya, agar lebih gampang. Bulan januari pendaftaran di buka bagi para calon diharapkan untuk melihat persyaratan yang berada di papan pengumuman kapolda. Persayaratan yang tertulis adalah surat keterangan izin orang tua, KTP warga penduduk asli, SKCK, akte kelahiran, ijazah asli dan ijazah yang sudah dilegalisir, foto, surat keterangan dokter, golongan darah, tinggi badan untuk cewek minimal 160 cm dan untuk cowok minimal 165 cm, dan kartu kuning. Hari pertama pendaftaran adalah menyerahkan administrasi dan mengukur tinggi badan, karena tinggi badanku kurang 1 cm aku ditolak dalam arti tidak diterima menjadi calon - calon polwan . Akhirnya saya disuruh oleh pak polisi untuk menarik badan saya agar lebih tinggi, akhirnya saya mencoba untuk ke rumah sakit bhayangkara tempat para polisi dan polwan – polwan, untuk menarik badan, ternyata obat yang diberikan sangat mahal satu paket dua juta rupiah, dengan terpaksa akhirnya saya tidak jadi menarik badan . Masih ada cara lain dengan meninggikan badan yakni dengan berlatih renang, lari pagi itu adalah salah satu olahraga yang bisa meninggikan badan. Hari kedua saya mendaftar lagi dengan membawa surat – surat persyaratan dan ketentuan dari polisi, saya mencoba ternyata saya gagal lagi tidak diterima menjadi anggota polisi, gagal yang kedua kali. Tapi saya masih semangat tidak ada rasa putus asa, saya masih berharap untuk mendaftar lagi, karena pendaftaran dibuka selama satu bulan. Hari ketiga saya mencoba lagi untuk mendaftar lagi, akhirnya saya berhasil saya diterima menjadi anggota polisi- polwan . selama pendaftaran berlangsung kami disuruh untuk mengisi formulir dan harus dibawakan besok. Ternyata yang mendaftar polisi banyak teman – teman Smaku. Setelah selesai pendaftaran saya menelpon bapa dan mama bahwa saya berhasil di Shift yang pertama, sekarang tinggal berhadapan langsung bertatapan muka dengan para polisi. Peserta sebanyak dua ribuan , sangat banyak yang mendaftar tapi sayang cewek yang diterima Cuma 32 orang selain itu, semuanya cowok. Hari pertama kami apel di kapolda dan latih baris berbaris, berjemur di bawah terik matahari selama 4 jam, sambil berjemur sambil membaca tata tertib yang berlaku yang telah ditetapkan. Disitu saya bertemu teman – teman sma, kebanyakan dari cowok sedangkan yang cewek Cuma saya sendiri selain itu kebanyakan yang tidak diterima, karena kurang tinggi tidak mencapai 160 cm. disitu saya bertemu seorang cowok dia adalah teman baek teman kenalanku, sejak bertemu saya sudah merasa tertarik dengan dia karena saya menyukai dia dan sebaliknya dia selalu mencari muka, mencari perhatian dari saya, nama cowok itu adalah Adolf Schenkuysen. Selang dua minggu kemudian kami memasuki shift yang kedua yakni tes kesehatan pertama, yang diadakan di rumah sakit bhayangkara. Dalam tes kesehatan ada persyaratannya memakai celana pendek berbahan kain dan memakai baju kaos tujuannya agar lebih gampang dalam memeriksa. Dalam pemeriksaan itu ada bermacam – macam pemeriksaan yakni mengukur tinggi badan, memeriksa telinga dan gigi, Buta warna jarak jauh dan jarak dekat, dan kesehatan yang lainnya. Periksa kesehatan dimulai pada pukul 07.00 sampai 23.00 untuk gelombang pertama,gelombang kedua dan selanjutnya dilanjutkan besok, periksa kesehatan diadakan dalam jangka waktu yang lama karena begitu banyak yang mendaftarnya. Setelah selesai pemeriksaan kesehatan diberitahukan kepada para calon untuk mendengarkan pengumuman selanjutnya. Pengumuman kesehatan pertama diadakan setelah selesai semua pemeriksaan selesai, tepatnya seminggu lagi. Pengumuman kesehatan pertama berlangsung, kami disuruh untuk baris berbaris sesuai dengan kelompoknya masing – masing, saya kelompok yang kedua, tibalah saatnya untuk membaca nama bagi mereka yang tidak lulus tes, ternyata terulang lagi saya jatuh di kesehatan pertama, tidak lulus karena saya mengalami gangguan di kaki yakni kakiku berbentuk X, karena itu yang menyebabkan saya gagal lagi, cowokku juga jatuh tidak lulus, dia kekurangan di penyakit tenggorokan itu hal yang sepele diperbesar – besar, dan teman sma yang lainnya juga tidak lulus jatuh kekurangan di kaki dan penyakit tives, akibat dari suka minum – minuman bahan berakohol dan merokok. Buat apa disesalkan semuanya sudah lewat, buat apa dipikirkan mungkin itu bukan jalanku kesitu, Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita. Yang berlalu biarlah berlalu jangan disesalkan, waktu tidak akan bisa berulang lagi, kamu harus yakin suatu saat nanti kamu akan mendapatkan yang terbaik. Saya mengambil hikmahnya saja, karena saya tahu Tuhan pasti memberikan yang terbaek bagi saya, mungkin itu bukan jalan saya. Akhirnya saya mengusulkan kepada orang tuaku , untuk mengikuti kursus computer. Saya mengikuti kursus computer selama 3 bulan, kursus yang saya ikuti, Microsoft office windows, Word dan Excel, dengan biaya kursus Rp. 600.000 per paket. Setelah selesai kursus saya berencana pulang ke rumahku flores, Mbay Danga, Nusa Tenggara Timur. Dari kupang, saya balik bersama teman – teman saya, kami satu kapal. Dalam perjalanan menuju flores, lama perjalanan selama 24 jam. Saya turun di dermaga ende, dari ende menuju Mbay dengan menumpangi bus selama dua jam.
Sesampainya di rumah orang tuaku menasehatiku agar kamu jangan putus apa dengan apa yang kamu perjuangkan, tahun depan kamu akan melanjutkan kuliahmu di Jakarta lagi, selama di rumah saya membantu mama untuk masak, ke pasar dan mencuci pakaian. Orang tuaku membuka usaha, yakni Mebel. Nama Mebelnya Bengkel NOARI, noari adalah nama dari kami berempat Nona, Noni, Andre dan Ririn, namanya disingkat menjadi Noari. Hari berganti hari , minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun akhirnya tahun ajaran baru telah tiba, tahun 2008. Saya berencana kuliah di Jakarta dengan jurusan yang saya ambil adalah Manajemen Informatika. Saya memilih Universitas Gunadarma, jurusan yang saya ambil adalah Manajemen Informatika, Diploma 3. Akhirnya saya mengikuti tes tulis, tes ujian masuk di Universitas Gunadarma, saya berhasil dalam mengikuti tes ujian masuk tersebut dengan mendapat Great 1 ( Satu ). Saya telah diterima resmi menjadi siswi anggota Universitas Gunadarma, dengan jurusan yang saya ambil Manajemen Informatika, Diploma 3 sekarang saya duduk di kelas 1 DB 12. Aku masuk kuliah, kakak telah selesai pendidikan, Kakakku telah selesai studinya, dia telah lulus dengan jurusan Fakultas Ilmu Keperawatan ( FIK), Universitas Indonesia, gelarnya adalah Skep ( Sarjana Keperawatan ). Aku bangga karena Semester 1 saya mendapat nilai yang memuaskan, IPK ku 3, 47 dengan jumlah Sks 18 sks. Sekian biografi yang telah saya ceritakan. Terima kasih.

BIOGRAFIKU

BIOGRAFIKU

Aku adalah seorang anak yang dilahirkan di Denpasar dan dibesarkan di provinsi Timor timur (Dili). Aku anak ke 2 dari 4 bersaudara, kakakku bernama Martha Yunita, Alumni Universitas Indonesia, anak yang ke 3 bernama Oktavianus Andreas Dao sekarang duduk di bangku SMU kelas 2 dia mengambil jurusan Arsitektur sekolah kejuruan ( STM) dan yang ke 4 bernama Margaretha Yuniari, sekarang duduk di bangku SMP kelas 3. Tempat lahir kami berbeda- beda, aku dan kakak dilahirkan di Denpasar dan kedua adikku dilahirkan di Timor – timur Dilli. Di timur – timur kami tinggal di Becora Asrama Kodim Tentara, Kami semua dibesarkan di Dili. Sejak kecil aku dikenal sebagai anak yang cengeng, dibandingakan dari kakak dan kedua adikku.Di kompleksku aku mempunyai banyak teman, dan disaat aku Berusia 4 tahun aku TK nama TK ST. Theresia, kakakku duduk dibangku SD kelas 3 dan kedua adekku Andre dan Ririn masih kecil mereka belum bersekolah. Aku ke sekolah selalu di antar dan di jemput oleh mobil sekolah khusus untuk anak TK St. Theresia,aku dan kakaku sangat berbeda sifatnya sejak kecil aku dikenal sebagai anak yang sangat cengeng, tidak bisa diajak kompromi oleh siapapun kecuali Mama, sedangkan kakakku Nona, dia dikenal sebagai anak yang pemberani, pintar, tidak cengeng tidak bergantung pada siapa pun, begitu pun juga di sekolah dia selalu mendapat rangking kelas, dia lebih mempunyai banyak teman dibandingkan aku. Permainan yang disukai saya sejak kecil adalah bermain tapak, lompat tali , gambar Wayang dan sebagainya. Memasuki SD tahun 1995 aku berusia 7 tahun, di sekolah aku selalu mendapat rangking masuk 5 besar. Masa kecilku aku disukai oleh kakak – kakak yang tinggal di rumah, sangat begitu banyak yang tinggal di rumah, anak dari keluarga Bapak. Di Dilli mereka mencari kerja, ada yang kuliah dan ada yang masih sekolah, di rumah mereka menjaga adekku dan membantu Mama. Memasuki SMP tahun 2001 aku berusia 13 tahun. Sejak terjadinya perpecahan dan kacau balo yang dahsyat kami beranjak pindah dari kota tersebut yakni kota Dili dan kami sekeluarga pindah ke daerah asal kami yakni Flores – Nusa Tenggara Timur. Kami berasal dari Flores ( Nangaroro), Orang Tuaku berasal dari Nangaroro, Bapakku bernama : Marselinus Minggu , Mama bernama : Maria Fatima Ri’a. Pekerjaan Bapak yakni TNI – AD, Mama : Ibu rumah tangga.
Sejak terjadinya perpecahan dan kacau balo kami beranjak pindah ke Kupang, karena dengan kehidupan di kupang yang begitu susah dengan keadaan lingkungan yang kurang mendukung, kami sekeluarga memutuskan untuk tinggal di Flores,dan menetap disana. Dan melanjutkan sekolah disana,tempat asal kedua orang tuaku adalah Nangaroro. Disana kami tinggal selama 2 tahun ,alasan pindah karena orang tua pindah tugas dan kami melanjutkan sekolah kami sampai selesai.Saat menjalani pendidikan SMA, saya bersekolah diluar dari rumah, saya ber sekolah di Ende SMA NEGERI 1 ENDE dan disana saya tinggal di asrama Susteran nama asrama Maria Virgo. Tata tertib yang berlaku di asramaku sangat ketat, peraturan yang bagus dengan ini dapat melatih diri saya, untuk disiplin, hidup penuh dengan waktu, Biaya asrama dikenakan sebesar Rp. 1.200.000 ditambah beras 100 kg, ini untuk setahun. Walupun mahal tapi saya puas dengan semuanya karena fasilitasnya lengkap dan beberapa aturan yang ketat, disini saya bisa melatih diri untuk hidup mandiri. Sebelum mendaftar diri menjadi anak SMA NEGERI 1 ENDE, dengan syarat yang ditetapkan ya kni kami harus mengikuti Seleksi Nilai untuk Siswa- siwi yang berada di luar daerah, standar nilai yang diterapkan harus diatas rata – rata 7,5 dan bagi siswa –siswi yang berada di daerah tersebut rata – rata nilai 6,5 keatas, saya termasuk siswi golongan luar daerah jadi harus memenuhi criteria tersebut. Dengan nilai yang baik dan memuaskan akhirnya saya diterima di sekolah tersebut dan menjadi murid Sma Negeri 1 ENde. Saya bangga dengan apa yang telah saya perjuangkan sehingga saya dapat diterima di sekolah tersebut, karena dari peserta yang sudah terdaftar yang berasal dari luar daerah sekitar dua ratusan lebih, yang terpilih 28 orang, sedangkan untuk mereka yang berada dalam daerah tersebut dibutuhkan lebih banyak dibandingkan di luar daerah,dari penyeleksian tersebut murid yang diterima kurang lebih enam ratusan. Sma Negeri 1 merupakan salah satu sekolah favorit, khusus di kota Ende, masih banyak juga sekolah yang terbaik yang dikenal di mata orang yakni Sma Syuradikara, Sma Ndao dan STM. Saya bangga karena dari sekian banyak yang mendaftar saya termasuk salah satunya.
Masa Orientasi Siswa yang dikenal MOS berlangsung selama 3 hari, selama masa orientasi berlangsung kami diberi tugas untuk membuat suatu Data kecil yang didalamnya berisi tentang identitas guru, seperti ungkapan mengatakan tak kenal maka tak sayang. Setelah masa orientasi berakhir, tibalah saat untuk pembagian kelas X yakni kelas 1. Kelas X dibagi menjadi 8 kelas yang terdiri dari kelas X1, X2,………. X8.
Pembagian kelas berlangsung, saya berada dalam kelas X4 yang terdiri dari beberapa siswa tepatnya sekelas 45 orang. Pembagian kelas ini dibagi menurut prestasi dalam hal nilai. Saya merasa terasing karena sebagian dari kelas saya, mayoritas anak dalam daerah. Dalam hal ini berarti adanya rasa kurang percaya diri bahwa sebenarnya saya bisa, prinsipku adalah mengapa orang lain bisa, anda tidak bisa semuanya itu membutuhkan proses, dimana ada kemauan pasti ada jalan. Selain itu dengan situasi yang baru saya harus mebutuhkan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan situasi. Waktu demi watu berjalan, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun, akhirnya saya duduk di bangku SMA kelas XI, saya mengambil jurusan IPS dengan ketentuan pembagian kelasnya menurut Prestasi yang anda raih. Saya mendapat kelas XI IPS 2, disitu saya berperan sebagai sekretaris kelas. Kesulitan yang saya hadapi selama saya duduk di kelas XII adalah mata pelajaran bahasa inggris yang saya peroleh, kurang memuaskan selalu mendapat nilai 7 ke bawah, itu pun jarang saya memperoleh nilai yang memuaskan untuk mata pelajaran ini, karena dengan adanya salah satu nilai buruk bisa berpengaruh dengan nilai lainnya, semester 1 nilai yang saya peroleh lebih kecil dibandingkan kelas X, sangat menurun Dratis. Semester 1 kelas XII saya tidak memperoleh rengking, itu disebabkan juga dengan mata pelajaran lain yang saya peroleh kecil, diakibatkan karena kurang belajar. Saya nyesal karena waktu belajar saya banyak sedangkan nilai yang saya peroleh kurang memuaskan. Waktu belajar banyak karena waktu yang tersedia sangat begitu banyak, ini tergantung dari pribadi masing – masing yang mengaturnya. Dengan ini menjadi pelajaran dan motivasi bagi saya,agar bisa meningkatkan nilai saya di semester depan. Semester ini saya mengalami peningkatan nilai dibandingkan semester lalu, nilai saya memuaskan dibandingkan dengan smester 1, karena saya berpegang pada prinsip saya, akhirnya semuanya berjalan dengan lancar, dimana ada kemauan disitu ada jalan. pengalaman buruk yang saya hadapi selama saya kelas XII khususnya di asrama, saya mendapat teguran dari Suster Kepala karena saya membuat kesalahan yakni saya bersama teman saya melawan suster yang disebabkan karena saya mempunyai pacar, dengan adanya pacar saya selalu keluar asrama dengan membohongi suster, sering pulang terlambat, karena hal itulah yang membuat saya dibenci oleh suster. Tidak seperti biasanya, yang biasanya Noni menjadi anak kepercayaan suster,dan sebaliknya. Itu disebabkan karena Lingkungan, pergaulan yang tidak sehat, seperti orang mengatakan jika kamu berteman sama anak jahat, kamu akan menjadi jahat, tingkah laku yang dulunya Noni dikenal sebagai anak pendiam sekarang berubah total, itu disebabkan karena pergaulan.
Disini saya mengalami banyak masalah, nilai saya jatuh karena kurang belajar, waktu digunakan untuk berhura – hura, saya mengalaminya persoalan ini saat saya duduk di bangku SMU kelas XII. Akhirnya semuanya berubah, sejak saya duduk dibangku SMU kelas XII saya mengalami perubahan sikap, bukan seperti dulunya, karena saya tahu saya sekarang sudah kelas 3 SMU jadi saya harus rajin belajar, karena sebentar lagi saya akan mengikuti menghadapi UJian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah. UJian sudah di depan mata, sebentar lagi kami akan menghadapi ujian, sekolah mengadakan untuk Belajar tambahan yakni belajar sore, bukan Cuma itu kami berniat untuk belajar kelompok, membentuk kelompok belajar. Kegiatan belajar sore diadakan setiap hari kecuali hari sabtu libur, begitu pun juga dengan belajar kelompok diadakan setiap hari kecuali hari Sabtu libur.
Hari ujian berlangsung, ujian sudah di depan mata untuk menghadapi ujian, hari pertama ujian adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua mata pelajaran Bahasa Inggris dan hari ketiga adalah mata pelajaran Akuntansi Ekonomi. selama ujian saya merasa kesulitan khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, selain itu mata pelajaran itu,saya yakin saya bisa mengerjakan dengan baik dan memperoleh nilai yang memuaskan. Hari ujian berakhir, setelah selesai ujian kami liburan selama 1 bulan. Awal masuk liburan adalah hari dimana kami mendengarkan hasil ujian kami. Pengumuman berlangsung, saya masuk dalam 10 besar. Nilai yang saya peroleh memuaskan, untuk mata pelajaran Bahasa I ndonesia, saya memperoleh nilai 8,20, Akuntansi Ekonomi 7,15 dan Bahasa inggris saya mendapat nilai 6,00 Bahasa inggris merupakan mata pelajaran yang saya takuti selama ujian, walaupun nilai yang saya peroleh khususnya untuk bahasa inggris saya mendapat nilai 6,00 itu sudah sangat berarti bagi saya, karena standar nilai untuk semua mata pelajaran adalah 5,28. Akhirnya saya lulus dengan nilai yang baik ,tidak sia – sia dengan apa yang saya perjuangkan selama ini, hasilnya sudah saya petik dan memperoleh nilai yang memuaskan. Saya turut bangga dengan perjuangan saya selama ini, Orang tuaku pun ikut bangga, karena anaknya berhasil , juga dengan kakakku.Pengumuman pun masih berlangsung, untuk jurusan IPA yang tidak lulus sebanyak 2 orang , jurusan Bahasa 5 orang, dan jurusan IPS 21 orang, sekolah kami mengalami kemajuan karena persentase sekolah untuk angkatan kami menjulang tinggi, dibandingkan tahun sebelumnya jatuh Dratis. karena tahun sebelumnya., persentase sangat kecil,hamper – hamper Kepala Sekolah mau diturunkan jabatannya, menjadi guru biasa, pegawai biasa, hal ini diisebabkan karena merosotnya nilai yang diperoleh anak – anak, karena tidak biasanya SMA Negeri 1 Ende mengalami kemerosotan, hal yang biasanya Sma Negeri 1 selalu berada diatas dan bersaing sama sekolah lainnya, Syuradikara, SMK Frateran ndao, STM, dan sekolah lainnya
Dengan meningkatnya lagi persentase kelulusan nama baik Sma Negeri 1 masih berada dimata masyarakat, berkat kemajuan yang kami peroleh untuk angkatan 2007.
Setelah lulus SMA, saya berniat untuk melanjutkan pendidikan saya lagi, kuliah. Orang tuaku menyarankan untuk kuliah mengambil jurusan perpajakan, karena salah satu keinginan orang tuaku adalah melihat anaknya berhasil, itu sudah membuat orang tuaku bangga, Cuma dengan hal itu, jadi saya harus sekolah dengan sungguh – sungguh demi masa depanku, orang tuaku dan keluarga. Prinsip saya adalah saya harus membahagiakan kedua orang tuaku dengan cara belajar sungguh – sungguh dan berhasil, itu kunci utama. Dengan susah payah kedua orang tuaku masih memberikan kesempatan untuk kuliah, selagi masih ada kesempatan pergunakan baik – baik. Akhirnya saya berencana untuk kuliah di Jakarta, Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan perpajakan, Saya berangkat ke Jakarta sendiri, dari rumah ke bandara saya diantar oleh kedua orang tuaku, dari bandara ke Jakarta saya berangkat brsama teman dekat bapakku, yang bernama Om Alan. Dari te mpatku kami bersama – sama menuju bandara, dengan route yang berbeda – beda.Om Alan tujuannya ke malang dan saya ke Jakarta. Saya sama sekali tidak merasa takut, jalan sendiri karena saya sudah terbiasa dengan hal itu, asalkan ada teman jalan. Om yang bersama saya adalah teman dekat Bapakku, aku dititipkan oleh orang tuaku untuk berangkat ke Jakarta bersama – sama dengan dia, tapi kami beda jurusan, om alan ke malang dan saya ke Jakarta. Dari Bandara tujuan kami ke malang, tibalah kami di tempat om alan di malang, kami Star dari bandara ende jam 18.30 tiba di malang pukul 20.30, lama perjalanan dari Flores ke Malang 2 jam.setibanya di malang kami segerombolan, ternyata ada banyak temanku yang kuliahnya di malang. Karena tibanya malam, perjalanan menuju Jakarta ditunda karena kemalaman. Di malang saya nginap semalam, di tempat temanku,sedangkan om alan balik ke rumahnya. Star dari malang menuju Jakarta pukul 05.30, perjalanan dari tempat temanku, cukup jauh menuju bandara. Dengan keadaan saya yang tidak tau menau dengan situasi, saya ditemani oleh om alan menuju bandara. Setibanya di bandara saya masih membeli tiket dengan keadaan tergesa - gesa, harga tiketnya sebesar Rp. 450 rbu. Star dari bandara menuju Jakarta pukul 06.00 tiba di Jakarta pukul 07.00 , lama perjalanan 1 jam. Di Jakarta saya di jemput oleh kakak yang berkuliah di Jakarta Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu keperawatan. Sesampainya di bandara saya menelpon Mama untuk memberitahukan bahwa saya sudah tiba di Jakarta,disana saya masih menunggu lama, karena terjadinya kemacetan dalam perjalanan., di bandara saya sejam lamanya, sambil menunggu kejemputan dari kakak.
Dengan rasa panic dan ketakutan saya selalu berdoa dalam hati agar saya dilindungi. Dari jauh aku sudah melihat bayangan kakakku, ternyata dia sudah tiba di bandara, aku pun ikut senang melihat kakak datang tapi yang membuat saya kaget adalah badan kakakku turun jauh, menjadi kurus tidak seperti dulu yang badannya Stabil gemuk. Di bandara kami masih menunggu lama, menunggu lamanya Bus menuju Depok sambil menunggu kedatangan bus saya menceritakan kepada kakak tentang keadaan di rumah, begitu pun sebaliknya. Bus telah tiba, kami pun menaikinya menuju kota depok hatiku aman karena sudah tiba di tempat tujuan dan sekarang sekarang saya bersama kakak. Dalam bus, mama menelpon kakak , menanyakan apakah Noni bersama kakak. Dalam perjalanan menuju Depok, aku bersama kakakku menceritakan gimana keadaan di rumah, baik – baik saja. Sesampainya di pasar minggu, bertukar Bus kami menumpang Angkot yang jurusannya ke Depok. Sesampainya di rumah Kosan, saya langsung makan dan beristirahat karena capek dalam perjalanan bukan Cuma itu saja perutku juga kurang mendukung, lapar bwanget. Di Depok aku dan kakakku tinggal di asrama St. Rossa. Tujuan saya datang kesini adalah kuliah dengan mengambil jurusan perpajakan, Pendaftaran dibuka, Akhirnya saya mendaftar kuliah di Universitas Indonesia, mengambil jurusan Perpajakan. Setelah daftar saya mengisi formulir yang diberikan dari UI, dan menyerahkannya kembali besok. Selang beberapa minggu , saya mengikuti ujian tes masuk yang diselenggarakan pada bulan juli, jumlah soal yang diberikan 50 nomor, dengan persyaratan salah satu jawaban salah, dikurang satu nilainya. Saya tidak begitu yakin bahwa saya masuk di Universitas Indonesia, karena dalam ujian tulis soal yang dapat saya kerjakan kurang lebih 25 nomor. Pengumuman tes berlangsung, dengan melihat namanya masing – masing di internet online. Kekhawatiranku terjadi karena pada saat ujian soal yang dapat saya kerjakan,cuma sedikit kurang lebih 25 nomor, apakah soalnya yang sulit, apakah karena dari saya sendiri yang tidak bisa mengerjakan karena tidak belajar. Akhirnya dugaan saya benar saya tidak lulus ujian, semuanya sia – sia, saya tidak lulus, kedua orang tuaku dan kakakku memberikan kekuatan kepadaku agar jangan putus asa, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kamu harus terus berjuang untuk menggapai cita –citamu. Jalan hidup kita Tuhan yang mengatur dan menentukan ,jadi jangan putus asa kamu harus berjuang untuk menggapai cita – citamu. Berjuanglah terus Noni, itu menjadi motivasi dan pelajaran bagi kamu agar kamu selalu berusaha dan berjuang, selagi masih ada kesempatan, pergunakanlah kesempatan itu dengan baik – baik, waktu adalah uang.
Dengan kekuatan yang diberikan dan nasehat dari orang tuaku dan kakak, saya masih semangat untuk mengikuti tes lagi yakni di Poleteknik Jakarta dengan mengambil jurusan yang sama yakni jurusan Perpajakan. Dengan petuah yang diberikan membuat saya menjadi semangat lagi untuk mengikuti ujian tertulis di Universitas Poleteknik Jakarta. Ujian berlangsung, soal yang diberikan sebanyak 100, dengan waktu yang diberikan selama 120 menit. dengan persyaratan jika jawabannya salah, nilainya akan berkurang. Selang dua minggu pengumuman hasil tesnya akan berlangsung dengan waktu yang singkat, tibalah waktunya untuk mendengarkan hasil tes, ternyata saya tidak lulus lagi, saya sangat kecewa kenapa tiap kali saya selalu gagal, dalam hati kecilku bertanya, tapi saya masih berpegang pada prinsip saya mengapa orang lain bisa saya tidak bisa, semuanya membutuhkan proses. Jadi harus semangat…Dalam hatiku kecilku mengapa ya, saya selalu Gagal saya sangat stress karena setiap perjuangan saya selalu gagal, tapi saya diberi kekuatan dari semua orang yang menyayangi saya. Akhirnya tahun ini saya harus berhenti dulu dan saya merencanakan untuk pulang ke rumah di Flores, Nusa Tenggara Timur. Dari Jakarta menuju ke kupang, saya transit di kupang terus dari kupang transit di bali. Saya berencana untuk libur di bali alasannya untuk menenangkan pikiranku jangan terlalu terbawa dengan keadaan stres, di bali saya berlibur di rumah bapak besarku di jalan sudirman samping Gereja Emanuel, lama liburan selama 2 minggu, saya berlibur di bali. Karena bosan dengan keadaan di rumah, jenuh diam di rumah saya pergi bejalan – jalan pesiar di kota bali. Bukan Cuma itu, di bali saya mengikuti privat renang, selama dua minggu. Tujuan saya belajar renang adalah karena saya berniat untuk mengikuti tes polwan . sudah dua minggu akhirnya saya pulang ke rumah juga karena saya sudah kangen sama orang tuaku, adek – adekku dan juga keluarga. Dari bali menuju bandara saya diantar oleh kakak saya yang bernama kak Arnold, dia kerjanya di bandara. Sekarang dia sudah mempunyai istri sudah berumah tangga, dari bali aku berangkat sendiri menuju Flores - Mbay - Danga – Nagekeo . sesampainya di rumah aku sangat senang karena sekarang saya sudah berada di rumah dan bersama keluargaku di rumah. Aku menceritakan semua kejadian pengalaman yang terjadi di Jakarta, menceritakan kakak gimana keadaannya dan menanyakan apakah kakak Nona masih seperti dulu. Adekku juga ikut senang karena melihat kakaknya datang, walaupun mereka tau saya tidak lulus dalam mengikuti tes, tapi adekku masih bisa memberikan Support kepada saya untuk tetap semangat kakak. Niat pulang karena saya pingin mengikuti tes polwan, Dari kecil aku bercita – cita ingin menjadi Polwan, itu keinginan dan cita – citaku dari kecil. Orang tuaku pun mendukung saya untuk mengikuti tes polwan, dan keluargaku juga mendukung untuk mengikuti tes polwan. Karena dengan dukungan yang kuat dari Bapak dan Mama, saya menjadi semangat, Bapa sangat rajin mengajarku untuk rajin olahraga, kamu harus berlatih dari sekarang dan rajin bangun pagi untuk berlari – lari kecil bersama Bapa dan Adekku yang bungsu. Kami Star dari rumah pagi – pagi dari jam 04. 30 setelah lari pagi Bapa mengajarku untuk berlatih Pus Up, lari angka delapan, Sit Up dan olahraga jenis lainnya. Setiap hari, setiap pagi saya selalu olahraga, berlari – lari kecil. Orang tuaku sangat mendukung untuk mengikuti tes polwan, karena mereka ingin melihat anaknya berhasil.
Pada bulan oktober , awal oktober saya ke kupang tujuan saya ke kupang karena saya mengikuti tes polwan lewat kupang, istilahnya di kupang lebih gampang untuk mengikuti tes dibandingkan di daerah saya. Di kupang saya tinggal di tante saya, jalan oebobo belakang hotel charvita. Jarak kapolda dari rumah tante saya dekat, oleh karena itu saya memilih tinggal di tempat tante saya, agar lebih gampang. Bulan januari pendaftaran di buka bagi para calon diharapkan untuk melihat persyaratan yang berada di papan pengumuman kapolda. Persayaratan yang tertulis adalah surat keterangan izin orang tua, KTP warga penduduk asli, SKCK, akte kelahiran, ijazah asli dan ijazah yang sudah dilegalisir, foto, surat keterangan dokter, golongan darah, tinggi badan untuk cewek minimal 160 cm dan untuk cowok minimal 165 cm, dan kartu kuning. Hari pertama pendaftaran adalah menyerahkan administrasi dan mengukur tinggi badan, karena tinggi badanku kurang 1 cm aku ditolak dalam arti tidak diterima menjadi calon - calon polwan . Akhirnya saya disuruh oleh pak polisi untuk menarik badan saya agar lebih tinggi, akhirnya saya mencoba untuk ke rumah sakit bhayangkara tempat para polisi dan polwan – polwan, untuk menarik badan, ternyata obat yang diberikan sangat mahal satu paket dua juta rupiah, dengan terpaksa akhirnya saya tidak jadi menarik badan . Masih ada cara lain dengan meninggikan badan yakni dengan berlatih renang, lari pagi itu adalah salah satu olahraga yang bisa meninggikan badan. Hari kedua saya mendaftar lagi dengan membawa surat – surat persyaratan dan ketentuan dari polisi, saya mencoba ternyata saya gagal lagi tidak diterima menjadi anggota polisi, gagal yang kedua kali. Tapi saya masih semangat tidak ada rasa putus asa, saya masih berharap untuk mendaftar lagi, karena pendaftaran dibuka selama satu bulan. Hari ketiga saya mencoba lagi untuk mendaftar lagi, akhirnya saya berhasil saya diterima menjadi anggota polisi- polwan . selama pendaftaran berlangsung kami disuruh untuk mengisi formulir dan harus dibawakan besok. Ternyata yang mendaftar polisi banyak teman – teman Smaku. Setelah selesai pendaftaran saya menelpon bapa dan mama bahwa saya berhasil di Shift yang pertama, sekarang tinggal berhadapan langsung bertatapan muka dengan para polisi. Peserta sebanyak dua ribuan , sangat banyak yang mendaftar tapi sayang cewek yang diterima Cuma 32 orang selain itu, semuanya cowok. Hari pertama kami apel di kapolda dan latih baris berbaris, berjemur di bawah terik matahari selama 4 jam, sambil berjemur sambil membaca tata tertib yang berlaku yang telah ditetapkan. Disitu saya bertemu teman – teman sma, kebanyakan dari cowok sedangkan yang cewek Cuma saya sendiri selain itu kebanyakan yang tidak diterima, karena kurang tinggi tidak mencapai 160 cm. disitu saya bertemu seorang cowok dia adalah teman baek teman kenalanku, sejak bertemu saya sudah merasa tertarik dengan dia karena saya menyukai dia dan sebaliknya dia selalu mencari muka, mencari perhatian dari saya, nama cowok itu adalah Adolf Schenkuysen. Selang dua minggu kemudian kami memasuki shift yang kedua yakni tes kesehatan pertama, yang diadakan di rumah sakit bhayangkara. Dalam tes kesehatan ada persyaratannya memakai celana pendek berbahan kain dan memakai baju kaos tujuannya agar lebih gampang dalam memeriksa. Dalam pemeriksaan itu ada bermacam – macam pemeriksaan yakni mengukur tinggi badan, memeriksa telinga dan gigi, Buta warna jarak jauh dan jarak dekat, dan kesehatan yang lainnya. Periksa kesehatan dimulai pada pukul 07.00 sampai 23.00 untuk gelombang pertama,gelombang kedua dan selanjutnya dilanjutkan besok, periksa kesehatan diadakan dalam jangka waktu yang lama karena begitu banyak yang mendaftarnya. Setelah selesai pemeriksaan kesehatan diberitahukan kepada para calon untuk mendengarkan pengumuman selanjutnya. Pengumuman kesehatan pertama diadakan setelah selesai semua pemeriksaan selesai, tepatnya seminggu lagi. Pengumuman kesehatan pertama berlangsung, kami disuruh untuk baris berbaris sesuai dengan kelompoknya masing – masing, saya kelompok yang kedua, tibalah saatnya untuk membaca nama bagi mereka yang tidak lulus tes, ternyata terulang lagi saya jatuh di kesehatan pertama, tidak lulus karena saya mengalami gangguan di kaki yakni kakiku berbentuk X, karena itu yang menyebabkan saya gagal lagi, cowokku juga jatuh tidak lulus, dia kekurangan di penyakit tenggorokan itu hal yang sepele diperbesar – besar, dan teman sma yang lainnya juga tidak lulus jatuh kekurangan di kaki dan penyakit tives, akibat dari suka minum – minuman bahan berakohol dan merokok. Buat apa disesalkan semuanya sudah lewat, buat apa dipikirkan mungkin itu bukan jalanku kesitu, Tuhan memberikan yang terbaik bagi kita. Yang berlalu biarlah berlalu jangan disesalkan, waktu tidak akan bisa berulang lagi, kamu harus yakin suatu saat nanti kamu akan mendapatkan yang terbaik. Saya mengambil hikmahnya saja, karena saya tahu Tuhan pasti memberikan yang terbaek bagi saya, mungkin itu bukan jalan saya. Akhirnya saya mengusulkan kepada orang tuaku , untuk mengikuti kursus computer. Saya mengikuti kursus computer selama 3 bulan, kursus yang saya ikuti, Microsoft office windows, Word dan Excel, dengan biaya kursus Rp. 600.000 per paket. Setelah selesai kursus saya berencana pulang ke rumahku flores, Mbay Danga, Nusa Tenggara Timur. Dari kupang, saya balik bersama teman – teman saya, kami satu kapal. Dalam perjalanan menuju flores, lama perjalanan selama 24 jam. Saya turun di dermaga ende, dari ende menuju Mbay dengan menumpangi bus selama dua jam.
Sesampainya di rumah orang tuaku menasehatiku agar kamu jangan putus apa dengan apa yang kamu perjuangkan, tahun depan kamu akan melanjutkan kuliahmu di Jakarta lagi, selama di rumah saya membantu mama untuk masak, ke pasar dan mencuci pakaian. Orang tuaku membuka usaha, yakni Mebel. Nama Mebelnya Bengkel NOARI, noari adalah nama dari kami berempat Nona, Noni, Andre dan Ririn, namanya disingkat menjadi Noari. Hari berganti hari , minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun akhirnya tahun ajaran baru telah tiba, tahun 2008. Saya berencana kuliah di Jakarta dengan jurusan yang saya ambil adalah Manajemen Informatika. Saya memilih Universitas Gunadarma, jurusan yang saya ambil adalah Manajemen Informatika, Diploma 3. Akhirnya saya mengikuti tes tulis, tes ujian masuk di Universitas Gunadarma, saya berhasil dalam mengikuti tes ujian masuk tersebut dengan mendapat Great 1 ( Satu ). Saya telah diterima resmi menjadi siswi anggota Universitas Gunadarma, dengan jurusan yang saya ambil Manajemen Informatika, Diploma 3 sekarang saya duduk di kelas 1 DB 12. Aku masuk kuliah, kakak telah selesai pendidikan, Kakakku telah selesai studinya, dia telah lulus dengan jurusan Fakultas Ilmu Keperawatan ( FIK), Universitas Indonesia, gelarnya adalah Skep ( Sarjana Keperawatan ). Aku bangga karena Semester 1 saya mendapat nilai yang memuaskan, IPK ku 3, 47 dengan jumlah Sks 18 sks. Sekian biografi yang telah saya ceritakan. Terima kasih.

Rabu, 07 April 2010

Mendorong Pengembangan Kebudayaan Nasional

Kebudayaan tidak hidup dan berkembang dalam ruang kosong. Budaya adalah hasil kreasi suatu masyarakat yang ditujukan kepada kepentingan kehidupan masyarakat tersebut agar tetap eksis dan berkembang. Kreasi kebudayaan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat yang memiliki kebudayaan itu. Kebudayaan tidak hidup dan berkembang dalam ruang kosong. Budaya adalah hasil kreasi suatu masyarakat yang ditujukan kepada kepentingan kehidupan masyarakat tersebut agar tetap eksis dan berkembang. Kreasi kebudayaan sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup masyarakat yang memiliki kebudayaan itu. Bangsa Indonesia sebagai negara kebangsaan perlu terus menerus dihayati dan dikembangkan. Apalagi di dalam menghadapi dunia yang semakin terbuka. Kesadaran kita sebagai suatu bangsa merupakan salah satu syarat keberadaan kita. Oleh karena itu, nilai wawasan kebangsaan tidak dapat kita terima sebagai taken for granted, tetapi sebagai suatu wawasan yang terus menerus harus menjiwai aktivitas kita untuk hidup sebagai bangsa. Karena, keberhasilan pembangunan bangsa yang kurang diimbangi dengan pembangunan karakter bangsa, telah mengakibatkan goncangan dan krisis budaya, yang kemudian berujung pada lemahnya ketahanan budaya. Proses globalisasi telah mendorong berbagai negara mengembangkan ketahanan budaya agar dapat bertahan dari terpaan globalisasi. Karena, kebudayaan menjadi alat perjuangan untuk mendapatkan pengakuan kesetaraan dalam pergaulan antarbangsa yang sesungguhnya. Setiap negara akan berusaha tampil dengan kelengkapan budayanya sebagai jati diri yang membedakan dengan negara lainnya.

Kebudayaan dalam Konteks

Diskursus kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari konteksnya. Karena, dalam konteks perkembangan kebudayaan mempengaruhi realisasi kemerdekaan dan kreativitas manusia secara budaya. Kebudayaan adalah respon manusia dengan kemerdekaannnya terhadap pembatasan ruang dan waktu. Dalam konteks ruang, kebudayaan dikatakan sebagai suatu struktur. Yang jika dilihat secara pesimis, suatu struktur akan membatasi ruang gerak dimana kemerdekaan dan daya cipta diwujudkan. Ada batas-batas secara politik, ekonomi, atau sosial untuk mewujudkan daya cipta tersebut. Sebaliknya, jika dilihat secara optimis, suatu struktur bisa menjadi suatu kerangka (secara sosial, ekonomi, dan politis), dimana kemerdekaan manusia diwujudkan secara khas berdasarkan kondisi dalam struktur tersebut. Tanpa kerangka struktural, kemerdekaan dan daya cipta tidak mempunyai landasan untuk direalisasikan. Kalau struktur merupakan dimensi kebudayaan dalam konteks ruang, maka dalam konteks waktu kebudayaan disebut dengan sejarah atau historis. Meninjau kebudayaan secara historis, berarti meninjau kebudayaan sebagai sesuatu yang terbentuk dan tercipta dalam waktu, dan melihat syarat-syarat objektif yang membuatnya mendapat bentuknya seperti bentuk aslinya atau bentuknya yang lain. Karena itulah, kebudayaan selalu terikat pada kekuatan sejarah. Namun demikian, sejarah dibentuk pula oleh kebudayaan. Tidak ada sejarah tanpa kebudayaan. Karena itu, sikap historis adalah sikap yang penting. Tetapi, historisisme bukanlah sesuatu yang mutlak. Karena, kemajuan didalam sejarah tidak jarang justru disebabkan oleh keberanian untuk berpikir ahistoris dan antihistoris, dengan menciptakan perspektif-perspektif baru yang lebih jauh dari kondisi-kondisi yang konkrit saat ini. Sejarah membentuk kebudayaan kita, tetapi kebudayaan kembali menciptakan sejarah. Manusia tidak bisa membebaskan diri dari sejarahnya. Tetapi, sejarah pun tidak dapat membebaskan diri dari manusia yang menggerakannya. Sikap historis menekankan sikap manusia dalam sejarah. Sementara, sikap kritis menekankan sejarah sebagai sejarah manusia. Manusia tidak boleh terjebak pada kebudayaan yang bersifat statis dan dogmatis. Karena, kebudayaan merupakan respon manusia dengan kemerdekaannya terhadap pembatasan ruang dan waktu. Hanya dengan mempunyai kebudayaan yang dinamis, kita tidak terjatuh baik ke dalam determinisme strukturalis maupun determinisme historis. Dengan kata lain, melalui kemerdekaanya terhadap kebudayaan, manusia harus sanggup mempertahankan diri agar tidak terjatuh ke dalam determinisme kebudayaan. Sebab, dalam pandangan kebudayaan yang deterministis, kebudayaan dipandang hanya sebagai norma dan nilai yang tidak boleh diganggu gugat, dan bukannya juga produk bersama yang telah kita hasilkan dan kita ciptakan, dan karena itu selalu dapat berubah serta diubah bilamana tidak sesuai lagi dengan keperluan pada saat ini. Dalam kedudukannya sebagai kata benda, kebudayaan harus kita hadapi dan kita terima. Tetapi, dalam kedudukannya sebagai kata kerja, kebudayaan harus digarap dan diolah kembali. Karena itu, agar suatu kebudayaan bisa terus dan tetap dihayati secara kreatif diperlukan refleksi dari partisipannya bahwa kebudayaan tersebut adalah ciptaan manusia sendiri. Yang diciptakan dengan tujuan dan karena keperluan tertentu. Konteks dalam kebudayaan adalah ruang dan waktu yang spesifik yang dihadapi seseorang atau sekelompok orang. Setiap kreasi budaya selalu hadir dalam konteks tertentu. Karena itu pemahaman terhadapnya pun memerlukan suatu tinjauan yang bersifat kontekstual. Namun demikian, konteks bukanlah suatu pengertian yang statis. Setiap konteks selalu dapat di-dekontekstualisasi-kan dan juga di-rekontekstualisasi-kan kembali oleh setiap kelompok pada masanya. Karena konteks itu selalu bergerak bersifat dinamis, dan selalu diciptakan dan diperbaharui kembali. Riwayat hidup sebuah kreasi budaya memiliki arti sangat penting untuk menerangkan proses produksinya. Tetapi, tidak selalu dapat menerangkan kekuatan pengaruhnya dalam kehidupan budaya yang lebih luas. Konteks dalam kebudayaan menjadi penting, kalau dia dihayati secara tekstual, dimana setiap kebudayaan dapat menjadi teks yang terbuka untuk bisa dibaca kembali dan ditafsirkan oleh siapa saja.

Globalisai dan Identitas Budaya Nasional

Proses globalisai nampaknya tidak dapat diabaikan oleh setiap masyarakat dan bangsa di dunia ini. Tidak ada satu pun manusia, masyarakat, dan bangsa yang luput dari pengaruh globalisasi. Enrique Subercaceaux, Direktur Pasific Economic Cooperation, menyatakan bahwa bangsa-bangsa di Asia Pasifik perlu mempunyai outward dan forward looking. Pembangunan nasional sebuah bangsa tidak hanya melihat kepada kebutuhan internal masyarakat dan bangsa itu sendiri, tetapi juga pembangunan harus melihat keluar dan ke depan serta perlu dijalin dengan bangsa yang lain. Karena masyarakat dan bangsa kita adalah bagian dari suatu masyarakat dunia yang semakin maju dan menyatu. Globalisasi telah merupakan kenyataan hidup bahkan suatu kesadaran baru bagi setiap manusia di bumi ini. Sebagai pakar telah melihat betapa besar impact yang disebabkan oleh perubahan global ini sebagai suatu global revolution. Globalisasi telah menimbulkan gaya hidup baru yang tampak dengan jelas di kota-kota besar dan semakin merebak merasuki kehidupan-kehidupan yang dulunya terisolasi.

Kekuatan globalisasi menurut analisis para ahli pada umumnya bertumpu kepada 4 kekuatan global, yaitu :

(1) Kemajuan IPTEK terutama dalam bidang informasi dan inovasi-inovasi baru di dalam teknologi yang mempermudah kehidupan manusia.

(2) Perdagangan bebas yang ditunjang oleh kemajuan IPTEK.

(3) Kerjasama regional dan internasional yang telah menyatukan kehidupan berusaha dari bangsa-bangsa tanpa mengenal batas negara.

(4) Meningkatnya kesadaran terhadap hak-hak asasi manusai serta kewajiban manusia di dalam kehidupan bersama, dan sejalan dengan itu semakin meningkatnya kesadaran bersama dalam alam demokrasi. Kekuatan global tersebut di atas mengakibatkan suatu revolusi di dalam kehidupan manusia yang terkotak-kotak, baik di dalam ikatan bangsa negara, maupun di dalam ikatan budaya. Dengan kemajuan teknologi komunikasi, terciptanya information market place telah memungkinkan manusia untuk berhubungan satu dengan yang lain, belajar satu dengan yang lain dengan lebih cepat, dan tersedianya informasi secara cepat dan akurat. Gelombang globalisasi selain merupakan tantangan juga peluang. Dengan kata lain, proses gelombang globalisasi mempunyai dampak-dampak positif dan negatif. Berbagai pola kehidupan akan muncul yang sifatnya dapat merugikan pribadi, masyarakat dan kehidupan suatu bangsa. Ancaman-ancaman tersebut antara lain:

1. Ancaman terhadap budaya bangsa.

Gelombang globalisasi melahirkan budaya global. Didukung oleh information super highway atau information market place maka unsur-unsur budaya global akan memasukli dunia lokal dengan sangat cepat dan intensif. Proses globalisasi budaya akan merupakan ancaman terhadap budaya suatu bangsa. Apabila budaya suatu bangsa yang terisolir akan tumbuh dan berkembang secara mantap dan statis, maka dalam dunia terbuka keadaan yang demikian mulai terusik. Orang akan berpaling terhadap apa yang terjadi di sebelah bumi sana, apa yang dirasakan oleh orang lain di seberang lautan sana, dan kini orang akan mulai bertanya-tanya makna hidup kebudayaannya sendiri. Mungkin dia hanya sekedar ingin tahu, mungkin ingin melepaskan diri dari ikatan budaya lokal dan ingin mencoba-coba sesuatu yang baru. Semua hal tersebut akan dapat menggoyahkan sendi-sendi budaya suatu bangsa. Apakah proses tersebut suatu yang negatif? Kita lihat misalnya bagaimana kebudayaan Bali yang mulai terusik dengan budaya yang dibawa oleh turisme internasional. Dapatkah budaya Bali bertahan terhadap rangsekan budaya global tersebut?

2. Lunturnya Identitas Bangsa.

Pengaruh budaya global terhadap budaya lokal berarti pula suatu serangan terhadap identitas suatu bangsa. Inti dari kehidupan berbangsa adalah budaya. Apabila budaya bangsa diusik, maka terusiklah pula identitas bangsa itu. Gelombang globalisasi dapat melunturkan rasa kebangsaan atau identitas bangsa. Oleh sebab itu diperlukan usaha-usaha agar supaya budaya dan identitas bangsa akan tetap hidup dan berkembang di dalam budaya global. Titik tolak dari kedua hasil usaha ini tidak lain daripada SDM yang dikembangkan berdasarkan budaya bangsa itu sendiri. Tidak ada orang lain yang akan mempertahankan kebudayaannya sendiri selain dari pendukung kebudayaannnya itu sendiri, yaitu manusia dan bangsa yang memilikinya.

3. Kesadaran terhadap Wawasan Nusantara.

Erat kaitannya dengan budaya serta identitas bangsa ialah kesadaran terhadap Wawasan Nusantara. Suatu masyarakat dan bangsa akan kehilangan wawasannya sebagai suatu bangsa yang memiliki suatu wilayah kehidupan, apabila bangsa itu kehilangan identitasnya. Budaya global, perdagangan bebas, dunia yang terbuka, semuanya bisa mengendorkan wawasan kita sebagai suatu bangsa Indonesia yang hidup dan berkembang di dalam wilayah nusantara. Apabila hal ini tidak dicermati dan dikembangkan pada setiap sumber daya manusia Indonesia maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan hapusnya kesadaran terhadap wawasan nusantara. Kendornya penghayatan terhadap wawasan nusantara berarti akan lenyapnya suatu bangsa di atas permukaan bumi ini. Dalam menghadapi ancaman-ancaman globalisasi tersebut, pertanyaan mendasar yang perlu merupakan salah satu sumbangan yang positif di dalam terbentuknya masyarakat madani yang berperadaban.

Identitas kebudayaan nasional dalam dimensi wawasan nusantara memuat 3 kepentingan nasional yang paling mendasar, yaitu:

(1) Persatuan dan kesatuan nasional,

(2) Identitas atau jatidiri bangsa,

(3) Kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Identitas kebudayaan dalam bingkai Wawasan Nusantara bisa diartikan juga sebagai cara pandang bngsa Indonesia terhadap dirinya yang serba nusantara dari dalam lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan memperlihatkan kondisi geografis, latar belakang sejarah dan kondisi sosial budanyanya dalam rangka untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Disamping itu, untuk mempertahankan identitas nasional dari ancanman globalisasi, maka dibutuhkan juga adanya pendekatan sistem ketahanan nasional. Identitas kebudayaan dalam perspektif ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang meliputi segala aspek kehidupan yang terintegrasi dari bangsa dan negara Indonesia. Aspek-aspek yang dikedepankan dalam ketahanan nasional ini meliputi:

(1) Kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival, identitas dan integritas bangsa dan negara),

(2) kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan kehidupan bernegara dan berbangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan pendekatan tersebut kita berharap akan semakin mengokohkan kondisi identitas kebudayaan nasional dengan lahirnya manusia Indonesia yang berbudaya dan berperadaban). Karena, hanya manusia Indonesia yang berbudaya yang mempunya kemampuan dan kekuatan untuk survive dan sekaligus berkembang, yang berarti dapat hidup bersaing dan bersanding bangsa-bangsa lain. Untuk itulah kita memandang pentingnya mendorong political will dalam pengembangan pusat kebudayaan nasional